About Me

Foto Saya
Amatullah bintu Yusuf
Just Amatullah (servant of ALLAH)
Lihat profil lengkapku

Minggu, 24 Juli 2011

Tetap Mulia Meski Menjanda



Menjadi seorang janda? status yang satu ini mungkin bagi sebagian besar perempuan terdengar sangat mengerikan. betapa tidak, di masyarakat Timur yang sebagian besar masih menganggap bahwa perkawinan yang sempurna adalah bersatunya sepasang suami istri, status janda adalah kondisi yang sebisa mungkin dihindari.

Untuk kesekian kali, kita harus meneladani pribadi ibunda Khodijah RA. Semasa jahiliyah, dimana perempuan Arab adalah jenis manusia yang direndahkan, beliau mampu berdiri dengan agung. Menjadi wanita terhormat yang dikagumi, meski beliau menyandang status janda. Tak ada anggapan miring yang hinggap pada sosoknya, karena ia adalah perempuan yang sangat rapat menjaga diri. ia pun tadak menjadi orang yang mengemis belas kasihan pada orang lain, karena ia mampu berdiri tegak diatas dua kakinya. Ketika ia memutuskan untuk kembali menikahpun, ia berhasil menjalani kehidupan yang lebih baik bersama Muhammad SAW.

Ibunda khodijah memang luar biasa. Namun, Ibunda Khodijah juga manusia biasa yang langkahnya dapat dijejak kembali oleh Muslimah saat ini. Artinya, bila takdir berbicara bahwa seorang muslimah harus menjanda, hiduplah menjadi seorang janda layaknya Ibunda Khodijah.  Yakni, janda yang tegar menjalani kehidupan, janda yang menjadikan warna kehidupannya lebih baik meski sendiri.

Lihatlah betapa tegarnya sosok Cut Nyak Dhien yang justru mengokong senjata ketika nyawa suaminya terenggut di medan perang. Di usianya yang masih 28 tahun, beliau bahkan semakin garang melancarkan perlawanan terhadap belanda. Beliau yakin, perpisahan di dunia ini hanyalah sementara karena orang-ornag yang syahid di jalan Allah SWT kelak akan berkumpul kembali dengan orang-orang yang dicintainya di syurga.

Menjadi janda yang terhormat memang tidak mudah. Perjalanan untuk menjadi sosok yang demikian juga bukan masa yang ringan. Butuh kesabaran dan tekad yang kuat untuk tetap berorientasi pada "hari esok yang lebih baik". Sebab, masyarakat kita terbiasa menyaksikan seorang janda yang tenggelam dalam kesedihan pasca kematian suaminya, ketimbang yang langsung bergerak mengusahakan yang terbaik untuk kehidupan dirinya dan anak-anaknya.

Yakinlah bahwa ALLAH SWT senantiasa mengawasi langkah hambaNYA dengan penuh cinta. Bersemangatlah dan berpegang teguhlah pada cita bahwa "hari esok harus lebih baik".

"sesungguhnya orang-orang yang mengatakan "Robb kami adalah ALLAH",  kemudian mereka bersikap istiqomah, maka akan turun malaikat kepada mereka (dengan mengatakan), 'Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah kamu dengan syurga yang terlah dijanjikan ALLAH kepadamu," (Fushshilat :30)

Sumber:
Suara Hidayatullah edisi 02. Juni 2010


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons